Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Embong Malang dan Jasa Reklame

Kawasan Embong Malang Surabaya
Kawasan Embong Malang Surabaya

Suatu kali, sebuah EO asal Bandung mengadakan pameran buku di Surabaya. Tapi, tiba-tiba terjadi perubahan waktu dan narasumber dari Jakarta. Mau tak mau, spanduk backdrop untuk acara harus dicetak ulang. Panitia pun kelimpungan. Galau mendadak! Sementara acara sudah harus dihelat dua hari lagi.

Seseorang kemudian menyarankan mereka blusukan ke Jalan Embong Malang saja. Menurut kenalan yang kebetulan bertugas sebagai security di area pameran tersebut, di Embong Malang banyak toko yang melayani pembuatan reklame. Termasuk spanduk-spanduk dengan aneka model dan bahan.

Asyiknya, para penjual jasa itu mau dan mampu bekerja dalam deadline ketat. Asalkan harganya cocok. Bagaimanapun, kalau tidak cocok masalah harga di satu toko, kita sebenarnya bisa langsung ke sebelahnya. Atau, sebelahnya. Atau sebelahnya lagi. Dan seterusnya.

Kawasan yang menjadi saksi bisu perjuangan arek-arek Suroboyo dalam melawan tentara Sekutu tahun 1945 ini memang terkenal dengan bisnis “periklanan”-nya. Setelah melewati Plasa Tunjungan 4 (Sogo) atau Gedung Pers Perjuangan, tengoklah kanan jalan. Puluhan pembuat reklame, poster, neon box, spanduk, baliho, papan nama, kartu nama, plakat, sablon kop surat, plat nomor kendaraan, stempel sampai tropi dan piala betebaran di sepanjang jalan yang besar ini.

Toko-toko di sini, menurut Nasir (31 tahun), warga asli Embong Malang, sudah ada sejak dia masih kecil. Itu artinya, toko-toko reklame di jalan Embong Malang ini sudah berdiri minimal sejak tahun 1980-an.

Rata-rata mereka menerima lima hingga belasan order per hari. Kebanyakan pesanannya adalah stempel, spanduk dan papan nama. Terkadang juga plat nomor kendaraan. “Untuk mengerjakan plat nomor, kami memasang tarif 30 ribu hingga 60 ribu, tergantung bahan yang diinginkan,” kata salah seorang penjaga di sana.

Salah satu toko yang menjadi rujukan adalah Karya Agung dan Pendowo yang bisa kita temui dengan mudah di Embong Malang lantaran palangnya cukup besar. Tempat ini lumayan lengkap ragam jasanya. Bukan berarti toko-toko lainnya tidak lengkap. Cobalah juga toko Zulfa, Rowi, Oscar, Kusuma, dan lain-lain.

Anda tidak perlu mengkhawatirkan kualitas, karena mereka sudah berpengalaman melayani perusahaan-perusahaan besar. Permainan tarik-ulur hanya dilakukan di tingkatan harga, jenis bahan yang dipesan, tingkat kerumitan artistik yang Anda inginkan, dan tenggat waktu pengerjaan.

Untuk beberapa jenis produk, layanannya bisa Anda tunggu seperti layaknya menunggu afdruk foto atau pesanan steak di resto. Namun, ada pula yang harus ditinggal. “Biasanya yang harus mengalami masa inap itu seperti spanduk, papan reklame dan nota dalam jumlah besar,” terang Arif, seorang pelanggan setia Embong Malang yang berprofesi sebagai pegawai swasta.

Jika barang yang dipesan bisa ditunggu, Anda bisa menyambinya dengan mampir ke Kedai Rawon Setan yang berdiri di antara toko reklame Embong Malang. Rawon asli Surabaya ini dibumbui sambal pedas ala orang Surabaya. Coba saja kalau berkenan.

Omong-omong, di kiri jalan dari Embong Malang juga terdapat beberapa kios reklame kaki lima. Kios-kios ini hanya bisa membuat plakat, plat nomor, dan stempel. Kalau lebih rumit dari itu, biasanya mereka merujuk ke toko-toko reklame di seberangnya. Tapi mereka ini sebenarnya bisa jadi alternatif yang menarik karena tarif-tarifnya biasanya lebih murah. Reklame bertarif kaki lima.

- Tulisan: Ihsan Maulana